League of Legends merupakan salah satu game PC yang paling terkenal, yang menghadirkan scene esport multiplayer yang kompetitif, dan elemen gameplay yang ramah untuk gamer kasual. Bersamaan dengan perilisan game League of Legends untuk platform mobile yang bernama Wild Rift, banyak gamer telah berbondong-bondong memainkan game multiplayer ini terlepas dari toxicity yang ada di pemain dan komunitas game ini. Riot Games sendiri sudah berusaha untuk mencari solusi untuk permasalahan toxicity, dan kemungkinan telah memutuskan untuk menghilangkan salah satu fitur yang sudah ada lama di dalam game tersebut.
League of Legends telah menjadi sumber dari banyak karir streaming, terutama yang terkait dengan esport, sangat meningkatkan potensi frustasi yang ditimbulkan oleh para pemain yang ada di game ini. Game ini juga dikenal dengan ranking, dimana para pemain bisa meningkatkan skill mereka bersama seorang teman untuk memanjat ranking berdasarkan skill pemain di dalam game. “Tangga” ini telah menjadi sebuah kompetitif yang serius, yang memicu lahirnya High School and College Competitions dibawah PlayVS, serta kompetisi lainnya.
Riot is disabling /all chat in all matchmaking modes. from leagueoflegends
Hal-hal tersebut biasanya berhubungan dengan mode Ranked di League of Legends yang telah menyebabkan munculnya perilaku kasar, dan toxic yang tak ada habisnya di dalam chat selama game. Pemain yang sudah lama memainkan game ini memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk melakukannya dalam beberapa kesempatan, para pemain akan berargumen, dan mengejek satu dengan yang lainnya dalam team maupun all-chat untuk mengeluarkan rasa frustrasi mereka. Hal seperti ini bisa menyebabkan orang-orang atau bahkan streamer besar seperti Ninja ragequit. Dan Riot Games telah mengambil langkah drastis untuk mengatasi hal ini, yakni dengan mematikan fitur all-chat.
Untuk para pemain dari game populer lainnya seperti Pokemon Unite, sebuah MOBA tanpa sebuah team chat atau all-chat masih bisa memberikan pengalaman b ermain yang baik, namun karena League of Legends sendiri telah menggunakan fitur tersebut sejak lama, tentunya banyak pemain yang tidak suka dengan perubahan ini. Fitur all-chat sendiri telah digunakan untuk memberikan pujian kepada pemain lain mengenai skin mereka, atau bahkan karena cara bermainnya yang sangat baik. Riot Games menyatakan bahwa hal tersebut tidak sebanding dengan hal negatifnya.
Sumber: Gamerant