Mantan Bos PlayStation Sebut Apple dan Amazon Adalah Ancaman Untuk Industri Game
Termasuk Netflix dan Google
Melihat beberapa tahun ke belakang, terutama zaman sebelum pandemi mungkin industri game dilihat sebelah mata, namun semuanya berubah setelah pandemi menyerang. Hal ini karena industri game bisa membuktikan bahwa mereka dapat bertahan dan bahkan semakin bertumbuh di masa pandemi. Melihat hal ini tentunya cukup banyak perusahaan, terutama perusahaan besar yang ingin masuk dan mencoba peruntungan mereka di dalam, dengan menawarkan berbagai hal yang menarik. Namun hal yang mereka tawarkan ini mungkin menjadi hal yang tengah di cari-cari oleh sebagian besar gamer, namun ada pihak yang menganggap bahwa hal yang ditawarkan ini adalah sebuah ancaman untuk industri game itu sendiri.
Dalam perbincangan terbaru di Investment Summit dengan pihak GamesIndustry.biz, Shawn Layden yang merupakan mantan eksekutif PlayStation menyebutkan bahwa perusahaan seperti Google, Netflix, Amazon, dan Apple adalah sejenis preman, hal ini karena menurutnya mereka ingin masuk ke industri game dengan cara apapun agar bisa mendapatkan keuntungan yang besar, dan salah satu caranya adalah membuat distrupsi di dalamnya seperti yang sudah terjadi di industri lain, seperti industri musik dimana Apple menjual lagu sebesar 0.99 USD di iTunes, dan juga Netflix yang telah menghancurkan bisnis perfilman traditional. Ia berharap kalau yang mendistrupsi industri game adalah dari mereka yang sudah berkecimpung di dalam industri game.
PlayStation Tidak Bisa Seperti Sega dan Nintendo
Perbincangan dengan Layden juga mengungkap hal yang mengejutkan, yakni mengenai Sony memposisikan PlayStation di dalam industri game. Tentunya berbeda dari Nintendo dan Sega yang menghadirkan banyak sekali game untuk platform mereka sendiri, Layden mengakui bahwa PlayStation yang merupakan hasil kerja sama antara Sony Electronics dan Sony Music Japan tidak dapat bersaing dengan keduanya dan harus memposisikan mereka sebagai platform pihak ketiga, yang bisa menampung game dari Namco, Square, EA, dan Activision.
Ancaman Lainnya
Tentunya selain dari perusahaan raksasa yang disebutkan di atas, terdapat sejumlah ancaman lainnya dalam industri game menurut Layden, yakni konsolidasi yang bisa menjadi musuh dari kreativitas, dan juga kenaikan biaya dalam pengembangan game yang sempat dibahas olehnya pada 2020 kemarin. Saat itu ia menyuarakan kalau pengembangan game AAA tidak sustainable, dan menyarankan untuk mengatur durasi dan harga game agar mengurangi biaya pengembangan.
Shawn Layden sendiri adalah mantan bos dari PlayStation Amerika Serikat yang duduk di jajaran petinggi Sony sebelum akhirnya ia hengkang di 2019. Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian setuju dengan Layden mengenai pendapatnya ini?
Dan untuk berita seputar dunia game lainnya bisa kalian dapatkan di YouTube, Instagram dan situs Share Button.