Mantan CEO EA Sebut Developer Yang Tidak Berfokus Pada Microtransactions Sangat Bodoh
Mantan CEO dari EA, John Riccitiello belum lama ini membicarakan mengenai microtransaction dalam dunia video game, dengan menyebutkan bahwa mereka yang tidak mengimplementasikan monetisasi lebih awal pada proses kreatif mereka merupakan orang yang “paling indah dan bersih, brilian,” mereka juga “sejumlah yang paling bodoh yang pernah ada.”
Riccitello yang kini merupakan CEO dari Unity Technologies, dan ia membicarakan hal ini kepada PocketGamer.Biz mengikuti pengumuman merger Unity dan ironSource. Ketika ditanya mengenai penolakan yang dilakukan oleh sejumlah developer mengenai penerapan monetisasi sejak awal dalam pengembangan sebuah game, Riccitiello tampaknya tidak segan-segan mengeluarkan pendapatnya.”
“Ferrari dan sejumlah pabrikan mobil kelas atas masih menggunakan tanah liat, dan pisau ukir,” ujar Riccitello. “Terdapat sebagian kecil dalam industri game yang masih bekerja dengan car terebut, dan sejumlah dari orang-orang ini adalah orang favoritku untuk bertarung – mereka adalah orang yang paling indah, dan bersih, brilian. Mereka juga merupakan orang-orang terbodoh yang pernah ada.”
Tentunya pernyataan tersebut mendapatkan respon yang berbeda dari para developer, terutama developer indie.
i strongly disagree with john riccitiello. what that scumbag doesn’t realize is some people simply enjoy making games for fun, or to educate, or to share a thought, idea, or experience
those creators, and games are absolutely valid, and their process should not be condemned https://t.co/LetoXhm2m9
— ʕ •ᴥ•ʔ (@Rokashi) July 14, 2022
Selain itu developer dari Tim Sore juga membagikan cuitan tersebut dengan menyebutkan bahwa sang CEO menghancurkan Unity yang mereka cintai.
I've had enough of his bullshit.
He's destroying the Unity we all loved.
I propose two hashtags.#FireJohnRiccitello & #SaveUnity https://t.co/ZQdpfYp5VY— Tim Soret (@timsoret) July 14, 2022
Namun pada point yang lebih luas, ia mengklarifikasi bahwa dunia telah berubah, dan developer yang ingin sukses secara komersil harus berubah.
“Saya sudah berada di dalam industri gaming lebih lama dari kebanyakan orang. Sebelumnya, para developer akan melempar game mereka ke penerbit dan penjual tanpa interaksi sebelumnya. Model tersebut berubah menjadi filosofi berbagai bentuk karya dan medium, dan merupakan satu hal yang Saya hormati, Saya tahu dedikasi dan kepedulian mereka.”
“Namun, industri ini membagi orang antara mereka yang masih memegang filosofi tersebut, dan mereka yang mencari cara untuk membuat sebuah produk yang sukses. Dan Saya tidak tahu apakah terdapat artist diluar sana yang tidak peduli dengan apa yang dipikirkan oleh pemain mereka. Hal ini dimana siklus feedback datang, dan mereka dapat memilih untuk mengacuhkannya. Namun memilih untuk tidak mengetahuinya sama sekali bukanlah hal yang baik.”
Salah satu game yang mungkin menggunakan filosofi ini adalah skate. yang dirilis oleh Electronic Arts. EA sendiri telah menunjukan keninginannya untuk mendapatkan feedback dari komunitas pada pengembangan game tersebut, dan bahkan sempat membicarakan secara spesifik mengenai model monetisasi.
Pandangan Riccitiello mungkin tidak sesuai dengan para developer indie yang melakukan pekerjaan mereka karena mereka memang mencintai game, namun untuk mereka yang ini masuk ke dalam bisnis ini, pernyataannya memiliki point. Tidak semua game membutuhkan microtransactions, seperi Elden Ring yang merupakan salah satu game paling sukses tahun ini.