Microsoft dikabarkan telah menuduh Sony untuk menyesatkan pihak regulator Uni Eropa mengenai komitmen mereka dalam menghadirkan Call of Duty di PlayStation (selama 10 tahun), yang merupakan usaha mereka untuk memuluskan akuisisi Activision Blizzard mereka.
Sebelumnya, CEO dari Sony Interactive Entertainment, Jim Ryan dikabarkan telah bertemu dengan pemimpin anti monopoli Uni Eropa, Margrethe Vestager untuk mendiskusikan akuisisi yang akan dilakukan oleh Microsoft.
Dalam dalam jajaran cuitan terbaru yang diberikan oleh Chief Communications Officer dari Microsoft, ia mengklaim bahwa SIE telah menyesatkan para regulator di Brussels mengenai komitmen Xbox untuk menghadirkan game FPS milik Activision di PlayStation.
I hear Sony is briefing people in Brussels claiming Microsoft is unwilling to offer them parity for Call of Duty if we acquire Activision.
Nothing could be further from the truth.
1/4
— Frank X. Shaw (@fxshaw) January 28, 2023
“Saya mendengar bahwa Sony telah melakukan briefing kepada orang-orang di Brussels dengan mengklaim bahwa Microsoft tidak ingin menghadirkan nilai yang sama untuk Call of Duty kepada mereka setelah kami mengakuisisi Activision,” tulis Frank X. Shaw.
Ia menambahkan, “Kami sudah menjelaskan bahwa kami menawarkan Sony sebuah kesepakatan 10 tahun untuk memberikan mereka dengan timing, konten, fitur, kualitas, dan yang lainnya. Kami juga setuju untuk diperkuat dengan kontrak, persetujuan pihak regulator, dan yang lainnya.”
“Tujuan kami adalah untuk menghadirkan Call of Duty dan game lainnya seperti yang kali lakukan dengan Minecraft, untuk ke lebih banyak orang diseluruh dunia, sehingga mereka bisa memainkan game tersebut dimanapun dan bagaimana mereka inginkan.”
Namun tampaknya hal tersebut tidak terjadi dengan game-game dari Bethesda, diman Starfield dan game-game studio tersebut berikutnya akan menjadi game eksklusif Microsoft.
Dan untuk berita seputar dunia game lainnya bisa kalian dapatkan di YouTube, Instagram dan situs Share Button.