Nama Final Fantasy Yang Mencerminkan Harapan Terakhir Squaresoft Cuman Mitos?
Tolong kembalikan air mata saya
Tentunya bagi kalian yang sudah mengikuti dunia game sejak awal tahun 2000-an tidak akan asing dengan nama game Final Fantasy. Sebuah game JRPG populer yang masuk ke berbagai majalah game pada saat itu dengan menghadirkan berbagai macam entri yang menarik dan menyentuh emosi para pemainnya. Terlebih terdapat cerita dibalik pemilihan nama Final Fantasy itu sendiri. Saat itu diceritakan kalau nama itu mencerminkan harapan terakhir dari Squaresoft, karena jika Final Fantasy gagal maka mereka dipastikan tidak akan dapat membuat game lagi. Tidak sedikit juga yang percaya kalau FF menjadi titik balik dari Squaresoft, namun pada nyatanya hal itu hanya mitos belaka saja.
Dalam sesi perbincangan dengan Hironobu Sakaguchi, selaku bapak dari Final Fantasy ini di ulang tahun ke 35 dari Final Fantasy mengungkap mengapa mereka memilih nama tersebut. Pada kenyataannya alih-alih memiliki kisah yang mengharukan seperti yang diperkirakan sebelumnya, ternyata mereka awalnya memutuskan menggunakan nama Fighting Fantasy yang sayangnya saat itu tidak bisa karena sudah ada yang menggunakannya, dan akhirnya memutuskan menggunakan nama Final Fantasy. Ya, cuman sesederhana itu saja. Kecewa?
Selain itu mengapa mitos ini terkenal karena Sakaguchi mengakui kalau Squaresoft sendiri yang memutuskannya seperti itu. Mitos ini aslinya datang dari seorang anak sekolah yang mendefinisikan kalau game Final Fantasy mereka adalah fantasi terakhir dari Squaresoft, dan melihat peluang untuk menggunakan mitos ini.
Ya, bagaimanapun juga nama Final Fantasy berhasil menjadi seterkenal ini juga karena kualitas yang diberikan oleh sang developernya hingga bisa menelurkan entri ke 16 dan juga berbagai macam spin-off lainnya, dan bahkan menghadirkan sejumlah remake yang tidak kalah menariknya. Bagaimana dengan kalian? Apakah kalian juga salah satu yang “tertipu” dengan mitos ini?
Dan untuk berita seputar dunia game lainnya bisa kalian dapatkan di YouTube, Instagram dan situs Share Button.
