Negara Bagian California Mengeluarkan Pernyataan Keberatan Mengenai Penyelesaian Activision Blizzard
Activision Blizzard telah menghadapi berbagai tuduhan dan kontroversi selama berbulan-bulan. Pertama karena gugatan hukum yang menargetkan budaya frat boy dimana dilaporkan telah membuat tempat kerja yang toxic, dan diksriminasi gender, dan kemudian karena para pekerja dari ABK Workers Alliance melayangkan sebuah gugatan pratik kerja yang tidak adil dengan National Labor Relations Board. Belum lama ini, Activision hadir untuk menyelesaikan hal ini dengan Equal Employment Opportunity Commission, menyelesaikan penyelidikan selama tiga tahun, namun Department of Fair Employment and Housing dari California melayangkan sebuah keberatan atas penyelesaian tersebut.
Dilansir dari sejumlah dokumen yang dibagikan oleh Stephen Totilo di Twitter, co-author dari newsletter Axios Gaming. DFEH California berpendapat bahwa penyelesaian yang dilakukan oleh Activision dengan EEOC akan menyebabkan “kerusakan yang tidak dapat diperbaiki” pada gugatannya sendiri. Tampaknya, persyaratan untuk menyelesaikan gugatan tersebut mengharuskan karyawan untuk melepaskan Activision Blizzard dari klaim di bawah undang-undang negara bagian California, yang menurut DFEH akan berdampak serius atas gugatannya.
California's Department of Fair Employment and Housing, which previously objected to Riot's "rushed" settlement with female workers plans to object to the Equal Employment Opportunity Commission's settlement proposal with Activision.
Says it could harm DFEH's case.
New filings: pic.twitter.com/tHBQ8aFj5O
— Stephen Totilo (@stephentotilo) October 7, 2021
DFEH tampaknya telah menulis sejumlah catatan yang mengklaim bahwa tindakan penegakannya yang tertunda akan sangat dirugikan oleh keringanan tanpa informasi yang ditampilkan dalam penyelesaian dengan EEOC. Dilaporkan, keringanan ini tidak hanya akan dijadikan syarat kepada korban untuk mendapatkan bantuan, namun dekrit persetujuan yang diusulkan juga berisikan ketentuan yang memberikan sanksi atas penghancuran atau perusakan bukti penting. DFEH California sebelumnya menuduh Activision Blizzard telah merusak penyelidikan, yang dapat memberikan kredibilitas pada keberatan ini.
DFEH sendiri sebelumnya merasa keberatan dengan penyelesaian yang terburu-buru atas gugatan diskriminasi gender antara Riot Games dan pekerja perempuan, yang menunjukkan bahwa departemen tersebut telah mengamati keadaan serupa sebelumnya. Namun, untuk kali ini, syarat penyelesaiannya tampaknya mengizinkan penghancuran barang bukti penting untuk sebuah kasus yang sangat berbeda dari kasus yang sedang diselesaikan. DFEH menulis bahwa “Dekrit persetujuan yang diusulkan juga berisi ketentuan yang mendukung penghancuran secara efektif dan/atau perusakan bukti penting untuk kasus DFEH, seperti file personnel, dan dokuemn lainnya yang mereferensikan pelecehan seksual, diskriminasi, dan pembalasan.
Sejumlah gugatan yang saat ini dilayangkan kepada Activision Blizzard kemungkinan akan terus menyebabkan masalah untuk perusahaan tersebut.
Sumber: Gamerant