Order PS5 Bertemakan PS2 Dibatalkan Karena Ancaman
Perusahaan yang berada di belakang konsol PlayStation 5 yang bertemakan PlayStation 2 dan juga kontroler DualSense bertemakan PS2, SUP3R5, memberikan pengumuman melalui media sosial Twitter bahwa seluruh pesanan untuk kedua barang tersebut telah dibatalkan. Pihak perusahaan menyebutkan bahwa langkah tersebut dilakukan karena mereka mendapatkan ancaman terhadap keselamatan mereka, yang akhirnya berujung pada membatalkan seluruh pesanan yang telah ada. SUP3R5 sendiri akan memberikan refund penuh kepada orang-orang yang telah melakukan pemesanan.
Tentunya hal ini menjadi waktu yang sulit untuk SUP3R5 dalam beberapa hari terakhir ini. Konsol PlayStation 5 bertema PS2, dan DualSense merupakan sebuah desain retro yang tidak resmi yang ditawarkan dalam kuantitas yang terbatas. Perusahaan ini hanya memproduksi sebanyak 304 konsol PlayStation 5, dan 500 kontroler DualSense. Namun, tindakan mereka tidak sesuai dengan harapan, dimana ketika pre-order dimulai pada tanggal 8 Januari, 2021. Permintaan akan konsol dan kontroler ini cukup tinggi hingga para pembeli kesulitan untuk melakukan pemesanan. Tidak sedikit pembeli yang mengalami permasalahan ketika ingin melakukan pembayaran, dimana setelah mereka membayar, mereka tidak mendapatkan email konfirmasi. Situasi permasalahan pre-order ini membuat SUP3R5 akhirnya membuat permintaan maaf resmi pada Twitter mereka. Pihak perusahaan meminta par pelanggan untuk memberikan mereka kesempatan kedua. 10 jam kemudian, SUP3R5 membuat pengumuman bahwa mereka membatalkan, dan melakukan refund untuk semua pesanan yang ada karena mendapatkan ancaman.
Last night, our team began receiving credible threats to their safety. We take these threats seriously, and as a result, we’re not proceeding forward. All orders are being cancelled with full refunds. pic.twitter.com/gUjDIX41rc
— SUP3R5 (@SUP3R5OFFICIAL) January 9, 2021
Setelah membatalkan seluruh pesanan, SUP3R5 berjanji untuk mengembalikan seluruh uang pesanan untuk PS5 dan DualSense. Namun akun Twitter perusahaan tersebut telah ditutup, dan masih belum diketahui nasib selanjutnya dari orang-orang yang telah melakukan pre-order.
Sumber: Siliconera