Sebagian Dev Assassin’s Creed Valhalla Menginginkan Eivor Sebagai Wanita Saja
Berita mengenai Assassin’s Creed: Valhalla mengenai kehadiran versi wanita sang prontagonis Eivor telah didengar oleh para gamer, dan sebagian besar gamer cukup mengapresiasi hal tersebut. Dengan fitur yang memberikan pilihan jenis kelamin kepada para pemainnya dalam game Assassin’s Creed sebelumnya, seperti Syndicate, dan Odyssey, kembalinya fitur ini tentunya seperti pilihan yang tepat, namun terdapat sebagian developer game ini yang tidak ingin menghadirkan pilihan tersebut.
Berdasarkan laporan dari “Seiiki” Dell’Aria, sang desainer yang baru-baru ini memperlihatkan Assassin’s Sisterhood Symbol, yang melaporkan bahwa pilihan jenis kelamin untuk sang prontagonis berasal dari pertentangan dengan mantan Director Assassin’s Creed: Valhalla, Ashraf Ismail. Dell’Aria menyatakan di Twitter bahwa seorang developer yang tidak disebutkan namanya di Ubisoft mengindikasikan bahwa Ismail harus menghapus niat beberapa developer untuk Valhalla, Odyssey, dan Syndicate.
Karyawan Ubisoft, yang merupakan korban dari tindakan tidak senonoh dari Ashraf Ismail, mengklaim bahwa niatan awal untuk Eivor di Assassin’s Creed: Valhalla adalah membuat karakter yang bisa dimainkan tersebut sebagai seorang wanita. Namun setelah terdapat sebuah perselisihan dengan mantan Creative Director akhirnya diubah agar karakter tersebut bisa dimainkan sebagai wanita atau pria, dengan Eivor pria akan menjadi karakter yang lebih ditonjolkan. Sebagai tambahan, Dell’Aria mengklaim, perselisihan ini lah yang menyebabkan para pemain bisa memilih antara Kassandra dan Alexios di Odyssey, serta Evie dan Jacob Frye di Syndicate.
I was approached by one of Ash’s victims who showed me bits of conversations and confirmed something that isn’t quite out, but that won’t surprise anyone.
Just like for Syndicate, Origins and Odyssey, it was the devs wish that Valhalla featured a female protagonist. Exclusively.— “Seiiki” Dell’Aria (@Memento_Gallery) August 4, 2020
I will not out my source unless they decide to come out and show their receipts, but I trust them and believe what they told me and showed me. The team really wanted she-Eivor to be the star of this game but they were straight up told no.
No. To. Women.— “Seiiki” Dell’Aria (@Memento_Gallery) August 4, 2020
Untuk saat ini, informasi ini harus dianggap sebagai sebuah rumor, meskipun Dell’Aria mengklaim untuk mempercayai sumbernya, dan bungkam mengenai orang yang mengizinkan sang developer untuk mengatakan hal tersebut. Namun mengingat timing dugaan kepada para petinggi di Ubisoft, dan timing dual gender Eivor di Valhalla, terdapat cukup bukti mengenai klaim ini.
Assassin’s Creed: Valhalla dijadwalkan rilis pada tanggal 17 November tahun ini untuk PC, PlayStation 4, PlayStation 5, Stadia, Xbox One, dan Xbox Series X.
Sumber: Gamerant