Server Multiplayer Titanfall Diserang Hacker
Game first person shooter milik Respawn Entertainment, Titanfall 2, telah berumur hampir lima tahun, namun sebuah free-to-play weekend di Steam pada awal bulan Mei menunjukan bahwa masih terdapat fan base yang aktif memainkannya. Pada beberapa hari terakhir ini, berdasarkan Steam Chart, jumlah puncak pemain bersamaan game ini hampir mencapai 28 ribu.
Sayangnya, tidak semuanya ingin melihat kesuksesan Titanfall 2 atau game lainnya yang dikembangkan oleh Respawn Entertainment, dan salah seorang yang diduga mantan pemain game ini, secara aktif melakukan peretasan pada berbagai server multiplayer Respawn selama bertahun-tahun. Keduanya, Titanfall 1 dan 2, dan juga Apex Legends, pernah mendapatkan serangan DDOS, dan pada bulan April kemarin, hal tersebut telah membuat para pemain lainnya hampir tidak bisa log in atau memainkan game tersebut.
We're aware of a new wave of DDOS attacks affecting the Titanfall games. Team is investigating.
— Respawn (@Respawn) May 20, 2021
Saat ini ditulis, belum diketahui apakah server Titanfall di PC sudah normal atau tidak. Namun berdasarkan akun Twitter yang melaporkan berita APex Legends, TitanfallBlog, melaporkan bahwa hacker ini juga menarget beberapa server untuk Titanfall 2 yang sejauh ini tidak berhasil. Dan game sukses lainnya dari sang developer, Apex Legends di rumorkan juga tengah di serang.
Sejauh ini tidak ada yang yakin dengan nama penyerang tersebut, namun kebanyakan pemain sepertinya percaya, bahwa tindakan ini dilakukan oleh satu orang yang merasa dirugikan oleh Respawn karena suatu alasan. Beberapa orang mengaitkan hacker ini dengan pemain yang bernama Tufi, yang sebelumnya ketahuan melakukan cheat di Apex Legends dan kemudian memiliki permasalahan hukum dengan EA.
Selain itu, yang lainnya dengan yakin mengkaitkan serangan ke Titanfall dengan seorang peretas yang bernama Jeanue, yang telah menggunakan banyak nama di Origin, etalase digital yang digunakan untuk membeli dan memainkan game yang diterbitkan oleh EA. Selama bertahun-tahun, peretas ini telah menggunakan dua eksploitasi untuk mempengaruhi server game. Yang pertama menyebabkan buffer overflow dan membuat para pemain lainnya crash dari game, yang kedua membuat server menendang para pemain.