Square Enix Jual Studio Agar Dapat Berinvestasi Lebih Banyak di Blockchain, AI, dan Cloud
Square Enix belum lama ini telah membagikan sejumlah alasan dibelakang keputusan mereka untuk menjual Crystal Dynamics, Eidos Montreal, dan Square Enix Montreal kepada Embracer Group, dengan mengatakan bahwa transaksi ini akan mengizinkan mereka untuk melakukan investasi lebih lanjut dalam blockchain, AI, dan Cloud.
Square Enix belum lama ini mengungkapkan tujuan dari transaksi tersebut dalam dokumen “Executuion of Share Transfer Agreement with Change to Subsidiaries”, yang menyebutkan bahwa langkah ini akan membantu perusahaan dalam “beradaptasi pada perubahan yang sedang terjadi dalam lingkungan bisnis global dengan menghadirkan sebuah alokasi sumber daya yang lebih efisien, yang akan meningkatkan nilai perusahaan dengan mempercepat pertumbuhan dalam bisnis inti perusahaan dalam ranah hiburan digital.”
“Selain itu, transaksi ini memungkinkan peluncuran bisnis baru dengan investasi di berbagai bidang termasuk blockchain, AI, dan cloud,” ujar Square Enix.
Berita ini mengikuti surat tahun baru 2022 dari presiden Square Enix, Yosuke Matsuda yang menyebutkan bahwa fokus pertumbuhan perusahaan adalah pada NFT, game blockchain, dan metaverse. Matsuda juga menegaskan kembali ketertarikannya dalam game blockchain di bulan April kemarin.
Transaksi ini, yang akan memberikan Embracer Group akses ke berbagai Ip seperti tomb Raider, Deus Ex, Legacy of Kain, Thief, dan yang lainnya, serta juga memberikan sebuah kesempatan untuk merapihkan penerbitan Square Enix di luar Jepang dengan organisasinya di Tokyo.
Kedepannya, pengembangan Square Enix akan berisi studio-studio di Jepang, Square Enix External Studios, dan Square Enix Collective. Sedangkan perusahaan Square Enix yang berada di luar Jepang akan terus menerbitkan berbagai franchise seperti Just Cause, Outriders, dan Life is Strange.
Sumber: IGN