Take-Two Sebut Day-One Release Game Pass Tidak Masuk Akal
Pemilik dari Rockstar, Take-Two Interactive tidak melihat bahwa portofolio game mereka cocok untuk layanan berlangganan seperti Xbox Game Pass, setidaknya untuk model day one release di layanan tersebut. Pada panggilan pendapatan di hari Selasa kemarin, CEO dari Take-Two Interactive, Strauss Zelnick mengungkapkan bahwa pihak perusahaan masih mengawasi bisnis subcription game namun tidak berencana untuk mendukung hal terebut selain menghadirkan kembali game-game klasik. Dari sudut pandang perusahaan tersebut day one release tidak masuk akal.
Nintendo, Sega, dan Atari sendiri telah bereksperimen dengan layanan berlangganan game sejak tahun 80’an, namun pada masa modern ini ide tersebut mulai mendapatkan banyak perhatian setelah Netflix mempopulerkan konsep tersebut. Melihat banyak layanan game berlangganan di luar sana, Microsoft sendiri dapat disebut sebagai pemimpin dari segmen tersebut berkat Xbox Game Pass mereka, terutama mengenai jumlah konten dan juga variasinya. Namun, Sony, Ubisoft, Apple, dan sejumlah perusahaan lainnya juga berkompetisi dalam niche ini.
Dalam panggilan pendapatan tersebut Zelnick mengakui posisi Microsoft yang dominan dalam market tersebut, namun mengatakan bahwa model bisnis Game Pass jauh lebihcocok untuk “hiburan linear,” contohnya game dengan playthrough yang dapat diprediksi. Kesimpulannya, sang CEO menyebutkan bahwa studio Take-Two akan terus berfokus mendesain game yang menghadirkan pengalaman dalam jangka waktu yang panjang alih-alih “game katalog” yang cocok untuk didistribusikan dalam model berlangganan.
Sumber: Gamerant