Terdapat Temuan Bahwa Launcher Epic Games Store Menguras Baterai
Ketika diluncurkan pada Desember 2018, Epic Games Store mendapatkan banyak kritikan dari para gamer, yang melihat eksklusivitas yang dilakukan oleh Epic Games terlalu agresif dan membatasi mereka memilih tempat untuk membeli game yang mereka inginkan. Meski sudah lebih dari dua tahun berlalu, kontroversi ini masih terus berlanjut, bahkan pihak perusahaan menjanjikan kesepakatan eksklusivitas yang lebih banyak untuk Epic Games Store.
Ketika Epic Games Store diluncurkan, terdapat banyak sekali fitur yang tidak tersedia bagi para gamer yang telah terbiasa menggunakan Steam. Tidak ada shopping cart, rating system, dan bahkan beberapa pengguna mengklaim Epic Games Launcher memberikan beban yang berat pada CPU mereka, alhasil suhu idle menjadi lebih tinggi dari biasanya.
Meski sebuah hotfix dengan cepat dirilis untuk memperbaiki permasalahan CPU tersebut, sebuah majalah online PC World telah mengungkap permasalahan lain yang diakibatkan oleh launcher Epic Games Store, yang menyebabkan baterai pada beberapa perangkat terkuras dengan cepat.
Temuan ini hadir ketika para penguji di PC World ingin menjalankan beberapa pengujian bateri untuk melihat bagaimana tablet Micrososft Surface Pro 7+ dengan processor Intel Tiger Lake menangani berbagai game. Dua pengujian pertama memiliki hasil yang sama, namun setelah beberapa pengujian berikutnya menghasilkan skor yang tidak konsisten. Karena frustrasi, tim penguji melakukan reboot pada tablet tersebut, dan mengulanginya lagi, sekali lagi mendapatkan hasil yang tidak konsisten, sama seperti dua pengujian pertama sebelumnya.
Anomali ini membuat tim penguji mencari tahu mengapa banyak hasil pengujian berbeda dari biasanya. Mereka kemudian menemukan bahwa satu hal yang sepertinya membuat perbedaan tersebut adalah Epic Games Launcher, yang berjalan di background dan bersembunyi di taskbar. Launcher tersebut sebelumnya digunakan untuk mendownload game yang mereka gunakan untuk pengujian, dan harus tetap berjalan ketika memainkan game tersebut.
Ketika mencoba daya tahan baterai, tim penguji memastikan untuk mematikan aplikasi yang berjalan di backgroudn, software benchmark, berbagai game, bahkan program antivirus, atau bahakan tidak menginstallnya sama sekali di perangkan pengujian mereka. Mereka melakukan pengujian daya tahan baterai beberapa kali, yang pertama dengan sebuah perangkat yang sudah di factory reset, dan kemudian dengan Epic Games Launcher di beberapa skenario berbeda, seperti berjalan di background, ketika Windows aktif, masuk ke toko, keluar dari toko, dan mematikannya secara manual.
Hasilnya, pengujian daya tahan baterai mereka turun dengan rata-rata 20 persen ketika Epic Games Launcher berjalan. Mereka kemudian melakukan pengujian yang sama dengan sebuah laptop yang dilengkapi oleh CPU AMD Ryzen, dan pengurangan baterai sebesar 8 persen saja ketika launcher EGS berjalan. Dari pengujian tersebut mendapatkan kesimpulan bahwa pengurasan daya tahan baterai yang berlebihan kemungkinan hanya terbatas pada perangkat yang menggunakan CPU Tiger Lake Intel saja. Pengujian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengkonfirmasi penemuan ini.
Sumber: Gamerant