Google Tutup Layanan Cloud Gaming Mereka, Stadia
Google mengumumkan bahwa mereka akan menutup layanan streaming video game mereka, Stadia, pada tanggal 18 Januari mendatang.
Dalam sebuah postingan blog baru, perusahaan search engine tersebut mengungkapkan bahwa Stadia “tidak mendapatkan daya tarik yang kami harapkan,” dan sebagai hasilnya mereka membuat keputusan “sulit” untuk menghentikan layanan. Google akan memberikan refund kepada para pembeli yang telah membeli hardware atau game dari Google dan Stadia.
“Kami berterima kasih kepada para gamer Stadia yang berdedikasi yang telah bersama kami sejak awal. Kami akan mengembalikan semua pembelian hardware Stadia yang dilakukan melalui Google Store, dan selurh pembelian game dan konten yang diakukan melalui Stadia Store.”
Para pemain nantinya masih dapat mengakses pustaka game mereka dan memainkan game-game tersebut hingga tanggal 18 Januari mendatang.
Stadia sendiri merupakan layanan cloud gaming dari Google dimana para penggunanya dapat melakukan stream game, termasuk game AAA seperti Assassin’s Creed Odyssey, dan Cyberpunk 2077, secara langsung melalui layanan cloud Google. Yang berarti bahwa kalian tidak perlu membeli konsol atau perangkat lainnya selama kalian dapat mengakses ke Google Chrome. Selain itu, Stadia sendiri memiliki sebuah kontroler khusus yang dapat kalian beli.
Google mengatakan bahwa teknologi yang mentenagai Stadia telah terbukti kuat, dan Google sendiri sudah mulai menawarkan Stadia sebagai produk white-label, yang berarti perusahaan lain bisa menggunakan teknologi tersebut tanpa menjadi bagian dari ekosistem Stadia.
AT&T contohnya menggunakan teknologi Stadia untuk menawarkan game Batman: Arkham Knight secara gratis, dan Google mengatakan bahwa teknologi tersebut akan digunakan untuk mentenagai bagian Google lainnya termasuk, YouTube, Google Play, dan Augmented Reality.
Sumber: IGN