Hukuman Penjara Untuk Modder Nintendo Switch Pertama di Jepang, Sedang Ditangguhkan
Raden Erlangga – Untuk pertama kalinya di Jepang, seorang pria yang secara ilegal memodifikasi dan menjual konsol Nintendo Switch dijatuhi hukuman penjara dengan masa penangguhan. Kasus ini menciptakan preseden hukum baru di negara tersebut. Ini menandai langkah tegas otoritas dalam menangani pelanggaran hak cipta dan merek dagang di industri teknologi dan video game.
Penangkapan Pertama atas Mod Switch di Jepang
Dilansir dari Automaton, pria berusia 58 tahun ini pertama kali ditangkap pada 15 Januari tahun lalu oleh pihak kepolisian Jepang atas dugaan pelanggaran terhadap Undang-Undang Merek Dagang.
Berdasarkan laporan dari NTV News, ini merupakan penangkapan pertama di Jepang yang berkaitan dengan praktik penjualan Nintendo Switch yang telah dimodifikasi secara ilegal. Konsol yang dijual telah dimodifikasi sedemikian rupa agar dapat menjalankan game bajakan. Dan dijual secara daring dengan harga sekitar 195 dolar AS per unit.
Divonis Bersalah, Dijatuhi Hukuman Penjara yang Ditangguhkan
Setahun setelah penangkapan, pengadilan Jepang akhirnya menggelar sidang putusan pada 14 April 2025. Dan menyatakan pria tersebut bersalah atas pelanggaran hak atas merek dagang Nintendo serta pelanggaran lainnya yang berkaitan dengan modifikasi perangkat keras.
Sebagai hasil dari vonis tersebut, pria ini dijatuhi hukuman dua tahun penjara dengan masa percobaan selama tiga tahun, serta denda sebesar sekitar 3.500 dolar AS. Artinya, ia tidak akan langsung dipenjara, tetapi akan menjalani masa percobaan. Dan bisa saja dipenjara jika melakukan pelanggaran lain dalam jangka waktu tersebut.
Preseden Hukum Baru dalam Industri Game Jepang
Kasus ini menjadi penting karena tidak hanya melibatkan pelanggaran perangkat keras konsol. Tetapi juga menandai langkah hukum pertama yang serius terhadap modifikasi ilegal Nintendo Switch di Jepang. Praktik modding, terutama yang bertujuan untuk menjalankan game bajakan, telah lama menjadi masalah global yang merugikan banyak publisher dan developer.
Dengan keputusan pengadilan ini, tampaknya Jepang tengah memperketat pengawasan terhadap pelanggaran hak kekayaan intelektual di sektor game. Dan sekaligus mengirimkan pesan tegas kepada individu maupun kelompok yang melakukan praktik serupa.
Jangan lupa follow semua media sosial Share Button Media buat selalu update di dunia dalam gaming!
