Katsuhiro Harada Sindir Hype AI: “Kalau Begini Terus, Gue Keburu Mati Sebelum Skynet Datang”

Raden ErlanggaKatsuhiro Harada, sosok legendaris di balik Tekken, memang dikenal ceplas-ceplos soal pendapatnya. Dalam sebuah unggahan terbaru di media sosial, Harada melontarkan pendapatnya terkait hype kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI).

Katsuhiro Harada Sindir Hype AI: "Kalau Begini Terus, Gue Keburu Mati Sebelum Skynet Datang"

Harada mengungkapkan rasa skeptis sekaligus frustrasi terhadap penerapannya dalam industri game. Pernyataannya menyoroti kesenjangan antara janji besar AI dan realita yang dihadapi para developer sehari-hari. 

Keluh Kesah Harada 

Dalam unggahannya, Harada menggabungkan humor dengan keluhan teknis seputar AI. “Kalian bilang AI ini bakal mengobarkan perang lawan manusia, tapi programnya masih nge-freeze gara-gara spacenya penuh?” candanya, merujuk pada kesalahan pemrograman sepele yang masih sering bikin AI kewalahan.

Katsuhiro Harada Sindir Hype AI: "Kalau Begini Terus, Gue Keburu Mati Sebelum Skynet Datang"

Ucapan ini mencerminkan keresahan banyak developer yang menghadapi AI yang sering dipuja sebagai teknologi revolusioner, tetapi masih kesulitan menangani hal-hal mendasar. Ironisnya, AI yang sering digambarkan sebagai ancaman eksistensial bagi umat manusia justru masih tersandung oleh kesalahan kecil seperti format teks.

Dari The Terminator ke Log Debugging

Harada juga bernostalgia tentang bagaimana dulu ia membayangkan dunia yang didominasi AI, seperti yang digambarkan dalam film The Terminator. Namun, realitasnya jauh dari ekspektasi tersebut, alih-alih melawan robot pembunuh, ia justru sibuk berkutat dengan debugging dan error compiler.

“Kalau AI benar-benar sudah maju,” tulisnya, “kita nggak bakal buang 10, 20, 30 miliar Yen atau dolar… cuma buat bikin game.”

Pernyataan ini menyoroti perbedaan besar antara ketakutan berlebihan terhadap AI dan keterbatasan teknologi saat ini. Sementara berita-berita sering membahas AI sebagai ancaman atau revolusi industri, para developer seperti Harada masih berhadapan dengan AI yang belum bisa memenuhi tuntutan industri kreatif.

Stagnasi Teknologi dan Perlambatan Hukum Moore

Tak hanya membahas AI, Harada juga menyinggung keletihan teknologi dan melambatnya perkembangan perangkat keras. Ia menyebut bahwa bahkan PC kelas atas dengan pendingin air pun sudah mulai mencapai batas Hukum Moore, yang menyatakan bahwa jumlah transistor dalam mikrochip akan berlipat ganda setiap dua tahun. Stagnasi ini, menurutnya, berdampak pada AI yang masih sangat bergantung pada peningkatan daya komputasi.

“Dengan kecepatan kayak gini, gue keburu tua sebelum Terminator datang,” ujarnya. “Kalau gue mati sebelum Skynet aktif… bukankah itu berarti gue menang?”

Komentar Harada menjadi pengingat bahwa meskipun AI terus berkembang, teknologi ini masih jauh dari menggantikan kreativitas dan pemecahan masalah manusia.

Katsuhiro Harada Sindir Hype AI: "Kalau Begini Terus, Gue Keburu Mati Sebelum Skynet Datang"

Meskipun AI telah mencapai kemajuan dalam machine learning dan pemrosesan bahasa alami, penerapannya dalam pengembangan game masih sangat terbatas. Developer tetap harus berhadapan dengan berbagai tantangan teknis yang belum bisa diselesaikan oleh AI.

Jangan lupa follow semua media sosial Share Button Media buat selalu update di dunia dalam gaming! 

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More