Brandoville Studios Diduga Melakukan Kekerasan Fisik dan Verbal Terhadap Karyawannya

Raden Erlangga – Brandoville Studio, yang dikenal sebagai sub-studio pengembang game yang pernah terlibat dalam proyek besar seperti Final Fantasy VII Remake dan The Last of Us, kini tengah disorot karena dugaan kekerasan fisik dan mental yang dilakukan oleh salah satu pimpinannya terhadap para karyawan.

Kasus ini mencuat setelah mantan karyawan Brandoville dengan inisial CS, memberanikan diri untuk bersuara dengan membeberkan berbagai bentuk pelecehan, termasuk kekerasan fisik, verbal, hingga pemotongan gaji tanpa alasan yang jelas. Bukti-bukti ini dikumpulkan dan disajikan dalam thread Canva, yang memuat berbagai tangkapan layar dan rekaman percakapan yang mendokumentasikan tindakan tidak pantas dari atasannya.

Link: https://t.co/7qudhxMY1E

Bukti Kekerasan

Melalui thread tersebut, tampak bahwa atasannya sering melakukan kekerasan verbal terhadap timnya di dalam grup chat. Ia pun mengakui penggunaan kekerasan fisik, melanggar jam kerja yang telah ditetapkan, hingga memaksa karyawan bekerja dalam kondisi mirip dengan perbudakan. Di sisi lain, dia juga sering mengancam pemecatan karyawan. Memotong bonus secara sepihak, serta memberikan surat peringatan tanpa alasan yang jelas. Semua bukti ini dapat diakses melalui tautan Google Drive yang tersedia dalam thread tersebut.

Salah satu tindakan paling absurd dan kejam yang dialami korban. Korban dipaksa untuk menampar dirinya sendiri sebanyak 100 kali atas perintah atasannya Ya, 100 kali! Setelah CS mengirim bukti bahwa ia telah melakukannya, atasannya malah dengan dingin menjawab, “Did I ask u to send it to me?” Jawaban yang tidak hanya menunjukkan sikap manipulatif, tetapi juga meremehkan korban.

Melalui postingan Twitter dari user @Bisher_d790, terungkap bahwa inisial CS bukanlah satu-satunya korban. Beberapa mantan karyawan lainnya juga mulai berbicara dan memberikan testimoni yang mendukung klaim CS. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa kekerasan yang dilakukan oleh atasannya bersifat sistematis dan menyebar luas di Brandovile.

brandoville
Lebih ironisnya lagi, meskipun Brandovile Studio telah ditutup, tampaknya belum berhenti begitu saja. Studio baru bernama Lailai Studio dibuka oleh orang-orang yang sama. Ini sangat memprihatinkan karena tanpa adanya penegakan hukum yang tegas, perilaku kekerasan dan eksploitasi yang sama bisa saja terus berlanjut di bawah nama baru.

Kasus ini sangat membutuhkan perhatian serius dan tindakan hukum yang tegas. Karena apa yang dialami para karyawan di Brandovile bukan hanya kekerasan tempat kerja biasa. Tetapi sudah masuk ke dalam bentuk perbudakan modern yang sangat tidak manusiawi.

Dan untuk berita seputar dunia game dan liputan lainnya bisa kalian dapatkan di YouTube, Instagram dan situs Share Button.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More