Desainer Metaphor: ReFantazio Ungkap Cara Modernisasi Genre Turn-Based

Raden Erlangga – Di era di mana action RPG makin mendominasi industri game, turn-based RPG sering dianggap sebagai genre yang ketinggalan zaman. Tapi Metaphor: ReFantazio membuktikan sebaliknya.

Desainer Metaphor: ReFantazio Ungkap Cara Modernisasi Genre Turn-Based

Dalam panel GDC 2025 bertajuk “Developing ‘Metaphor: ReFantazio’ and the Potential of RPG Command Battle Systems”, Kenichi Goto, battle planner yang sebelumnya mengerjakan Persona 4 Golden dan Persona 5, membahas bagaimana timnya berhasil mengembangkan sistem pertarungan turn-based yang terasa lebih modern, cepat, dan tetap penuh strategi.

Semua foto dilansir dari situs Noisy Pixel

Mengapa Turn-Based RPG Harus Berubah?

Di awal presentasinya, Goto-san menyoroti tantangan utama yang dihadapi RPG berbasis turn-based di era modern. Ia mengungkapkan bahwa bahkan keponakannya sendiri menganggap beberapa elemen turn-based RPG, seperti game-over karena karakter utama mati, terasa “jadul” dan membosankan.

Desainer Metaphor: ReFantazio Ungkap Cara Modernisasi Genre Turn-Based

“Ketika saya menyebut turn-based RPG, apa yang langsung muncul di pikiran kalian?” tanyanya, mengakui bahwa banyak pemain modern merasa genre ini lambat, repetitif, dan terlalu menghukum pemain atas kesalahan kecil.

Kesadaran ini menjadi titik awal bagi tim Metaphor: ReFantazio untuk menciptakan sistem turn-based yang tetap mempertahankan kedalaman strategi tetapi lebih nyaman dan dinamis bagi pemain baru maupun veteran.

Inovasi Turn-Based di Metaphor: ReFantazio

1. Fast Battle System – Musuh Lemah Bisa Dihabisi Seketika!

Salah satu fitur yang langsung menarik perhatian adalah Fast Battle System, sebuah mekanisme yang memungkinkan pemain mengalahkan musuh lemah langsung di field tanpa harus memasuki mode pertarungan.

Desainer Metaphor: ReFantazio Ungkap Cara Modernisasi Genre Turn-Based

“Jika musuh berada di level yang lebih rendah dari pemain, mereka bisa dikalahkan langsung tanpa perlu masuk ke battle screen,” jelas Goto-san.

Namun, jika melawan musuh yang lebih kuat atau saat pemain ingin menggunakan strategi lebih dalam, game tetap akan masuk ke mode turn-based klasik. Dengan sistem ini, grinding tidak terasa melelahkan, sementara pertempuran besar tetap menegangkan dan penuh perhitungan.

2. Simplified Battle Engagement – Tanpa RNG yang Menyebalkan

Awalnya, tim sempat bereksperimen dengan sistem di mana peluang serangan pertama dalam pertempuran ditentukan oleh persentase acak (30%-70%). Namun, hasilnya justru terasa tidak adil dan tidak intuitif.

Desainer Metaphor: ReFantazio Ungkap Cara Modernisasi Genre Turn-Based

Desainer Metaphor: ReFantazio Ungkap Cara Modernisasi Genre Turn-Based

Desainer Metaphor: ReFantazio Ungkap Cara Modernisasi Genre Turn-Based

“Kami pikir ini akan menciptakan ketegangan, tapi nyatanya justru membingungkan pemain,” kata Goto-san.

Akhirnya, mereka menggantinya dengan aturan sederhana: siapa yang menyerang lebih dulu di field akan selalu mendapat keuntungan di awal pertempuran. Dengan sistem ini, pemain lebih bisa mengontrol pertarungan tanpa harus bergantung pada faktor keberuntungan yang tidak perlu.

3. Refinement System – Coba Lagi Tanpa Harus Kembali ke Save Lama

Salah satu hal yang paling menyebalkan dalam RPG adalah kehilangan progress setelah kalah dalam pertarungan berat. Untuk mengatasi ini, Metaphor: ReFantazio memperkenalkan Refinement System, di mana pemain bisa langsung mengulang pertarungan tanpa harus memuat ulang save lama.

Desainer Metaphor: ReFantazio Ungkap Cara Modernisasi Genre Turn-Based

“Kami mengizinkan pemain mencoba pertarungan berulang kali dari titik awal yang sama tanpa penalti besar,” jelas Goto-san.

Fitur ini tidak hanya mengurangi frustrasi, tetapi juga mendorong pemain untuk lebih berani bereksperimen dengan strategi baru tanpa takut kehilangan progress mereka.

4. Resource Management yang Lebih Masuk Akal

Sistem pengelolaan sumber daya seperti HP, MP, dan item dalam RPG klasik sering kali terasa lebih sebagai hukuman daripada tantangan strategis. Goto-san menekankan bahwa dalam Metaphor, setiap sumber daya harus memiliki tujuan yang jelas dan tidak hanya sekadar membatasi pemain.

Desainer Metaphor: ReFantazio Ungkap Cara Modernisasi Genre Turn-Based

“Kalau sumber daya dibuat terlalu langka atau mahal, itu justru menghambat pemain untuk menikmati sistem pertarungan,” katanya.

Dengan pendekatan ini, pemain bisa lebih fokus pada taktik dalam pertempuran tanpa harus khawatir kehabisan item atau MP dalam situasi yang tidak perlu.

Pengembangan yang Berfokus pada Feedback Pemain

Selain mengembangkan fitur-fitur baru, tim Metaphor juga menerapkan pendekatan unik dalam proses testing. Alih-alih hanya mengandalkan laporan bug tertulis, mereka melakukan observasi langsung melalui livestream, memungkinkan mereka melihat reaksi dan kebingungan pemain secara real-time.

“Dengan cara ini, kami bisa menangkap masalah yang mungkin tidak akan terungkap melalui feedback tertulis,” jelas Goto-san.

Hasilnya? Sistem pertarungan yang lebih intuitif, responsif, dan tetap menantang tanpa terasa tidak adil.

Turn-Based RPG Masih Punya Masa Depan!

Dengan berbagai inovasi ini, Metaphor: ReFantazio membuktikan bahwa turn-based RPG masih bisa berkembang dan relevan di era modern. Sistem pertarungan yang cepat, lebih adil, dan tetap penuh strategi membuat game ini menjadi contoh sempurna bagaimana genre klasik bisa berevolusi tanpa kehilangan identitasnya.

Desainer Metaphor: ReFantazio Ungkap Cara Modernisasi Genre Turn-Based

“Kami tidak ingin menghapus apa yang membuat turn-based RPG istimewa. Kami hanya ingin memastikan sistem ini bisa terus dinikmati oleh generasi baru,” tutup Goto-san.

Jangan lupa follow semua media sosial Share Button Media buat selalu update di dunia dalam gaming! 

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More