Rocksteady Terpaksa Melakukan PHK Karena Kegagalan Suicide Squad: Kill The Justice League

Raden Erlangga – Sudah lama kabar tentang Suicide Squad: Kill the Justice League tidak menghiasi berita. Dan saat ada, sayangnya itu tidaklah menggembirakan. Rocksteady Studios, yang dikenal dengan kesuksesan seri Batman: Arkham, kini menghadapi masa-masa sulit setelah peluncuran game terbaru mereka yang tampaknya tidak memenuhi ekspektasi.

Eurogamer melaporkan bahwa tim QA Rocksteady mengalami pemangkasan besar-besaran dalam sebulan terakhir. Dari 33 anggota, kini hanya tersisa 15 orang. Penurunan ini langsung terkait dengan kinerja buruk Suicide Squad, yang memaksa studio untuk melakukan restrukturisasi drastis.

PHK ini tidak hanya mempengaruhi staf baru, tetapi juga menyasar beberapa anggota berpengalaman yang telah berdedikasi lebih dari lima tahun. Laporan keuangan terbaru Warner Bros. menunjukkan penurunan pendapatan gaming sebesar 41% dibandingkan tahun lalu. Dengan Suicide Squad sebagai penyebab utama dari kinerja buruk ini. Meskipun begitu, pengembangan konten pasca-peluncuran masih berlanjut, namun tidak ada informasi lebih lanjut mengenai proyek-proyek mendatang.

Kita bisa hanya berharap Rocksteady mampu bangkit dari kesulitan ini dan terus berkarya dengan semangat dan dedikasi. Kegagalan ini juga menggambarkan tantangan yang dihadapi perusahaan besar seperti Warner Bros. dalam pemaksaan pengembangan game live-service, mirip dengan nasib Concord yang hanya berhasil menjual 25.000 salinan sejak peluncurannya pada 23 Agustus lalu. Sebuah pencapaian menyedihkan untuk game dari penerbit besar.

Dan untuk berita seputar dunia game dan liputan lainnya bisa kalian dapatkan di YouTube, Instagram dan situs Share Button.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More