Shigeru Miyamoto Ingin Kekerasan Dalam Video Game Berubah
Shigeru Miyamoto dari Nintendo, merupakan seorang figur yang unik dalam industri video game. Ia memainkan peran penting selama bertahun-tahun dalam pembentukan industri gaming, yang membantu memberikan bayangan seperti apa video game kedepannya, dan ia masih melakukan hal tersebut beberapa dekade kemudian. Namun, terdapat satu hal tentang Miyamoto yang menarik, dimana ia peduli tidak tentang apa yang ia ciptakan, namun tentang orang-orang yang memainkan game. Jadi tidak mengherankan jika Miyamoto memiliki sudut pandangan sendiri mengenai kekerasan di dalam game.
Dalam sebuah interview dengan Miyamoto, sang pewawancara bertanya mengenai perasaannya terkait kekerasan yang ada di video game. Sebagai permulaan, Miyamoto ditanyai tentang sebuah cerita yang telah dibagikan selama beberapa waktu mengenai game GoldenEye 007 di Nintendo 64. Disebutkan, Miyamoto sendiri tidak menyukai berapa banyak orang yang dibunuh oleh Bond, dan menyarankan Bond untuk mengunjungi korbannya dirumah sakit saat kredit terakhir game. Namun, Miyamoto tidak memverifikasi lebih lanjut mengenai kebenaran cerita ini.
Miyamoto menyebutkan bahwa ia mengakui, bahwa manusia, terikat dengan pengalaman kesenangan ketika melempat sebuah bola dan mengenai sebuah target. Meski ia mengakui hal tersebut merupakan sifat dari manusia, ia juga mempercayai bahwa akan lebih baik jika para developer game menemukan cara lain, untuk memberikan kesenangan kepada para pemainnya. Itulah cara Miyamoto melakukan pendekatan mengenai game shooting.
Kekerasan dalam gameplay shooting merupakan hal yang berbeda, meski tentunya Miyamoto berfokus kepada unsur desain dan seni pada topik tersebut, namun ia mengatakan bahwa ia menolak ide mengenai hal bahwa membunuh semua monster adalah tindakan yang baik. Hal tersebut dikatakan oleh Miyamoto yang merefrensikan bagaimana para game shooter mengizinkan para pemainnya untuk membanti semua musuh mereka. Miyamoto mendeskripsikan bagaimana seorang pembuat film atau penulis harus dapat membuat para penikmatnya, melihat secara dekat, akibat dari tindakan yang dilakukan oleh manusia.
Miyamoto mengatakan “hal tersebut akan menjadi baik jika pembuat video game mengambil langkah lebih lanjut untuk mengubah sudut pandang. Dari pada terus melihat sebuah adegan dari sudut pandang yang pasti.”
Sumber: Gamerant