Xbox Tak Lagi Hadirkan Adaptasi Regional Berbahasa Korea di Game Terbarunya
Raden Erlangga – Xbox selama ini dikenal aktif mencoba memperluas jangkauan pasarnya ke wilayah non-Barat. Upaya tersebut terlihat jelas dalam pendekatan mereka ke Jepang yang didominasi oleh Nintendo dan Sony, maupun Korea Selatan yang dikenal sebagai negara dengan dominasi game berbasis PC dan mobile. Namun, langkah terbaru perusahaan ini justru dianggap sebagai langkah mundur yang mengecewakan.
Dari Starfield hingga The Outer Worlds 2, tak satupun lagi mendapat dukungan bahasa Korea
Sinyal kemunduran komitmen Xbox terhadap pasar Korea terlihat jelas dari tidak adanya dukungan bahasa Korea dalam Starfield maupun game mendatang The Outer Worlds 2. Media lokal Global Economic, yang laporannya dikutip oleh Automaton, menyoroti absennya subtitle maupun terjemahan bahasa Korea sebagai bukti bahwa Xbox mulai mengesampingkan para pemain di sana.
Ketika media tersebut mencoba meminta klarifikasi langsung dari Xbox mengenai kemungkinan adaptasi regional bahasa Korea untuk The Outer Worlds 2. Perwakilan perusahaan hanya menjawab bahwa mereka “tidak memiliki pengumuman apa pun” terkait hal tersebut.
Padahal, The Outer Worlds versi pertama yang dirilis pada 2019 hadir dengan subtitle bahasa Korea. Perubahan arah ini menimbulkan pertanyaan tentang prioritas Xbox terhadap pasar Korea. Yang sebelumnya masih mendapat perhatian lewat peluncuran konten berbahasa Korea. Seperti promosi Starfield di Korea serta referensi budaya Korea di dalam game. Contohnya kapal Haemosu yang namanya terinspirasi dari mitologi Korea.
Sony dan Nintendo unggul jauh dari Xbox dalam hal kepemilikan konsol
Data dari Badan Konten Kreatif Korea (KOCCA) menunjukkan bahwa Xbox memang masih kesulitan mendapatkan tempat di pasar konsol Korea. Berdasarkan survei, sebanyak 72,3% pemilik konsol di Korea menggunakan Nintendo Switch, 42,9% menggunakan PlayStation, dan hanya 10,9% yang memiliki Xbox.
Kondisi ini berbeda jauh dari pendekatan Sony dan Nintendo, yang secara konsisten mendukung bahasa Korea dalam setiap peluncuran game mereka. Di mata para gamer Korea, hal ini menunjukkan komitmen terhadap komunitas mereka, sesuatu yang kini tampak mulai ditinggalkan oleh Xbox.
Meski menjadi pasar game terbesar keempat di dunia, Xbox tampaknya mulai menyerah
Korea Selatan tercatat sebagai pasar game terbesar keempat secara global setelah Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang. Namun, dominasi platform PC dan mobile menjadikan pasar ini cukup sulit ditembus oleh brand konsol seperti Xbox.
Kini dengan langkah Xbox yang tampaknya mulai mengesampingkan dukungan bahasa Korea. Banyak pemain merasa bahwa perusahaan ini benar-benar mulai menjauh dari pasar tersebut. Meskipun Xbox pernah menunjukkan komitmen lewat kampanye lokal dan adaptasi budaya dalam game. Absennya lokalisasi di judul-judul besar terbaru menjadi sinyal yang tak bisa diabaikan.
Dengan minimnya pangsa pasar dan semakin sedikitnya game yang dilokalisasi. Ada kemungkinan besar bahwa Xbox akan terus mendepankan wilayah lain dan makin menjauh dari Korea Selatan.
Jangan lupa follow semua media sosial Share Button Media buat selalu update di dunia dalam gaming!