Masahiro Sakurai Ungkap Bagaimana Sora Masuk ke Super Smash Bros. Ultimate
Disebutkan, sebuah kesempatan untuk bertemu merupakan sebuah alasan mengapa Sora dari Kingdom Hearts bisa bergabung degan Super Smash Bros. Ultimate sebagai fighter terakhirnya.
Dalam kolom Masahiro Sakurai terbaru di Famitsu, yang diterjemahkan oleh @PushDustIn dan @KodyNOKOLO di Twitter, director Smash Bros. Ultimate tersebut menarik tirai Sora.
Dilansir dari terjemahan tersebut, Sakurai menegaskan bahwa membawa Sora ke dalam game tersebut jauh lebih sulit dibandingkan dengan fighter lainnya. Namun, Sakurai berhasil bertemu dengan seorang perwakilan dari Disney dalam sebuah acara penghargaan, yang menjadi sebuah langkah awal diskusi untuk membuat Sora masuk ke Smash menjadi kenyataan.
Penyertaan Sora diselesaikan paling terakhir dibandingkan karakter DLC SSBU lainnya. Sakurai mengatakan bahwa Fighters Pass 2 awalnya hanya memiliki lima fighter saja, yaitu Min Min, Steve, Sephiroth, Pyra/Mythra, dan Kazuya. Kemudian, setelah diskusi yang panjang antara Nintendo, Square Enix, dan Disney, Fighter Pass tersebut bertumbuh menjadi enam fighters.
Originally FP2 was planned to only have 5 fighters in the Pass — just like FP1. All the fighters had been decided, but it looked like Sora would be able to join after all. So even though it was quite challenging, it was decided to increase the number of fighters in FP2! pic.twitter.com/hS73pc8Xdc
— PushSusIn (@PushDustIn) October 20, 2021
Director dari Kingdom Hearts, Tetsuya Nomura mengatakan bahwa Square Enix dan Disney awalnya memulai perbincangan mengenai franchise Kingdom Hearts ketika producer Square Enix, Shinji Hashimoto bertemu tanpa sengaja dengan seorang eksekutif Disney di sebuah elevator. Kini, dua dekade kemudian, pertemuan lainnya telah membuat Sora bergabung dengan jajaran karakter di Super Smash Bros. Ultimate.
Sora sendiri merupakan karakter yang paling banyak diminta dalam ballot Smash 4, dan ia akhirnya bergabung dengan Smash Ultimate sebagai karakter terakhir game tersebut.
Sumber: IGN