Server Fortnite di China Akan Ditutup Bulan Ini
Fortnite, telah menjadi salah satu game yang paling popular di dunia sejak perilisannya empat tahun yang lalu, mendapatkan pencapaian tersebut tanpa dibantu oleh China, yang merupakan negara dengan populasi paling banyak di dunia. Kurangnya dukungan untuk Fortnite dari para gamer di China terjadi bukan karena kurangnya ketertarikan para gamer di sana pada game ini.
Popularitas game ini terhambat di wilayah tersebut karena Fortnite di China memiliki perbedaan yang besar jika dibandingkan dengan versi lainnya di negara lain. Hal ini merupakan hasil dari Epic Games yang tidak dapat memonetisasi game tersebut dengan cara yang sama dengan wilayah lainnya karena hukum di negara tersebut. Kini Fortnite ditetapkan akan pergi dari wilayah tersebut dengan pendaftaran akun baru akan ditutup pada tanggal 1 November ini, dan server akan dimatikan seluruhnya pada tanggal 15 November nanti.
BREAKING NEWS
According to the Fortnite China official website, Fortnite China has come to an end."The test of 'Fortress Night' has come to an end. We will shut down the server in the near future. -" pic.twitter.com/i8T9gcnHWu
— arkheops ✨ (@itsarkheops) October 31, 2021
Fortnite sendiri mendapatkan banyak pendapatan melalui microtransaction, dimana hal tersebut dilarang oleh pemerintah China. Hal ini membaut Epic Games untuk mendapatkan keuntungan dari wailayah tersebut. Fortnite sendiri bergantung kepada para pemain untuk membeli skin, dan berbagai kosmetik dengan uang asli yang digunakan untuk V-bucks. Banyak dari skin ini juga disensor sehingga terlihat berbeda dari versi lainnya.
Fortnite sendiri sebelumnya telah dilarang di China pada tahun 2018, Ketika game tersebut berada di puncak popularitasnya, karena banyak undang-undang mengenai sensor yang banyak. Hal ini berarti Epic Games kehilangan banyak pemain potensial di sana.
Sumber: Gamerant