Konami Matikan Fox Engine Milik Kojima

Dibangun oleh Kojima Productions, yang dulunya milik Konami dengan tujuan untuk menciptakan “mesin terbaik di dunia”, dan tampaknya Fox Engine sekarang tidak memiliki masa depan di perusahaan Jepang tersebut. Seperti yang telah kita ketahui, bahwa Konami baru-baru ini mengungkapkan bahwa Pro Evolution Soccer 2021 akan tiba sebagai “season update” dengan tim developer memfokuskan sebagian besar kerja keras mereka pada Pro Evolution Soccer 202, yang akan dibangun dari awal untuk konsol PS5 dan Xbox Series X. Dimana untuk hal tersebut, tim PES memutuskan untuk menggunakan Unreal Engine 5 milik Epic Games untuk masa depan seri game ini.

PES 2013 adalah game pertama yang menggunakan Fox Engine, meskipun tim Kojima mendesain engine tersebut agar berfungsi lebih baik pada seri Metal Gear milik Kojima Production. Namun seiring perkembangannya, engine tersebut telah berkembang melebihi harapan mereka dan disebut-sebut memiliki banyak potensi untuk digunakan dalam game dengan genre yang lain.

Engine tersebut terus memperlihatkan kekuatannya dalam game PES, dan Metal Gear, termasuk game yang bernama Metal Gear Survive. Teaser Silent Hill yang lebih dikenal dengan nama P.T., juga dibuat menggunakan Fox Engine.

Namun, dengan tidak adanya tim yang berdedikasi untuk menggunakan Fox Engine, ditambah dengan sang pencipta engine tersebut, Kojima Productions yang diberhentikan pada tahun 2015, tampaknya kematian Fox Engine ini tidak dapat dihindari. Alasan utama Konami untuk tidak lagi menggunakan Fox Engine adalah, karena kemungkinan terdapat usaha lebih yang harus dilakukan untuk melakukan update engine tersebut agar bisa digunakan untuk konsol PS5, dan Xbox Series X.

Engine memang perlu diberikan update, terutama ketika konsol baru akan segera hadir, untuk mempermudah pekerjaan para developer dalam menggunakan engine tersebut. Namun, kemungkinan Konami tidak memiliki orang yang dapat memelihara Fox Engine, terlebih fokus Konami dalam beberapa tahun terakhir lebih tertuju kepada mesin Kasino dan Gachapon.

Tentunya dengan memilih Unreal Engine 5, Konami tidak perlu lagi membutuhkan untuk memelihara Fox Engine, dan dengan keputusan ini juga mengurangi resiko yang dimiliki Konami, dan kemungkinan biaya tambahan lainnya.

Sumber: Gearnuke via Gamerant

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More