Microsoft Akui Mengambil Langkah Yang Salah Dalam Menangani Developer Lionhead Studios

Terdapat seuatu ketika dimana Lionhead Studios merupakan salah satu studio game yang paling dipuji karena telah menciptakan game RPG fantasy Fable yang sukses besar, dan meningkatkan reputasinya dengan Fable 2. Namun studio tersebut telah ditutup pada tahun 2016 kemarin, sebuah langkah yang diambil mengikuti sejumlah perilisan yang bermasalah, hal tersebut bukanlah hal yang mengejutkan namun tetap mengecewakan, dan Microsoft juga menyesal atas situasi tersebut.

Seperti yang dikabarkan oleh pihak IGN, episode ke enam dari seri dokumenter bernama Power On: The Story of Xbox secara singkat menjelaskan hubungan Microsoft dengan Lionhead dari waktu mereka di akuisisi sampai dengan penutupannya. Dalam segmen tersebut, Shannon Loftis dari Xbox, yang berperan sebagai general manager of global game publishing Lionhead Studios sampai studio tersebut ditutup menyatakan bahwa penutupan Lionhead merupakan “langkah salah” Microsoft yang terbesar.

Loftis kemudian menjelaskan bahwa pada saat setelah perilisan Fable pertama, dan Microsoft membeli studio tersebut, sampai dengan Fable 2 merupakan “tahun yang baik” untuk Microsoft dan Lionhead. Namun, Microsoft menggabungkan Lionhead dengan Kinect, perangkat motion control yang gagal, yang ditekankan oleh Microsoft pada akhir dari Xbox 360 dan awal Xbox One. Lionhead kemudian merilis Fable: The Journey untuk Kinect, yang disebut oleh Loftis “menyimpang cukup signifikan dari pilar yang membuat Fable 1 dan 2 populer.”

Pada akhirnya, Microsoft menutup Lionhead di tahun 2016, 10 tahun setelah mengakuisisinya. Namun, Microsoft mendapatkan pelajaran yang pahit setelah menutup studio tersebut. Dilansir dari Phil Spencer, yang mengatakan “Kalian mengakuisisi sebuah studio untuk apa yang mereka kuasai sekarang, dan tugas kalian adalah untuk membantu mereka mempercepat cara mereka melakukan apa yang mereka lakukan, bukan mereka mempercepat apa yang anda lakukan.” Spencer sendiri telah menjadi kunci dalam kesuksesan Xbox belakangan ini, dengan menghidupkan citra Xbox setelah debut Xbox One yang buruk.

Tampaknya terdapat sebuah rasa penyesalan dalam menangani Lionhead Studios, dengan Loftis mengatakan “saya berharap bahwa Lionhead masih merupakan studio yang layak.” Selama bertahun-tahun franchise Fable merupakan game eksklusif Xbox yang paling menonjol. Menariknya, terdapat sebuah game Fable yang tengah dikerjakan di saat akhir Lionhead. Bernama Fable Legends, yang merupakan sebuah game multiplayer asymmetric dimana empat karakter akan melawan satu musuh. Proyek tersebut kemudian dibatalkan pada tanggal 7 Maret, 2016, sebulan sebelum Lionhead Studios ditutup.

Namun Fable sendiri masih belum mati, dimana Playground Games saat ini tengah berusaha untuk menghidupkan kembali franchise tersebut.

Sumber: Gamerant

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More