Twitch Peringati Channel US Army Terkait Hadiah Giveaway Palsu

Twitch turun tangan untuk menghentikan US Army esport yang menggunakan hadiah palsu untuk giveaway di channel esport mereka yang dialihkan ke laman perekrutan tentara.

Praktik ini diangkat dari laporan The Nation yang menguak sistem prekrutan tentara melalui esport oleh pihak militer Amerika Serikat. US Army, Navy, dan Air Force, semua tim esport ini terdiri dari personil tentara aktif dan cadangan yang melakukan stream di Twitch sembari berbincang dengan penotnon yang lebih muda tentang kehidupan, video games, dan kesempatan yang diberikan oleh dinas militer.

“Esports merupakan jalan untuk memulai percakapan,” sebut Mayor Jendral Frank Muth, kepala komando perekrutan tentara mengatakan kepada ThinkTech Hawaii baru-baru ini. “Kami keluar kesana dan kami memiliki semangat yang sama untuk esports… dan dan itu secara alami berubah menjadi percakapan, ‘Apa yang sedang kamu lakukan?’, ‘Aku di lingkungan militer.’

Penjangkauan ini mencakup link otomatis yang disematkan di kolom komentar yang akan dialihkan ke website perekrutan tentara dengan deskripsi bahwa penonton dapat memenangkan kontroler Xbox Elite Series 2 sebagai “giveaway”. Namun ketika orang-orang mengklik link tersebut, sebut The Nation, mereka akan dialihkan ke formulir perekrutan tentara tanpa adanya embel-embel kontes, total pemenang, ataupun hadiah.

Penonton, streamer, dan game developer bereaksi dengan rasa marah pada berita ini, mengatakan bahwa jika channel lain yang melakukan ini pastinya akan mendapatkan hukuman yang gila. Twitch sendiri baru-baru ini mulai mengambil tindakan agar channel US Army ini menghentikan “giveaway” palsu ini menurut laporan dari Kotaku.

“Menurut Ketentuan Layanan kami, promosi di Twitch harus mematuhi semua hukum yang berlaku” seorang jurubicara untuk web streaming mengatakan kepada Kotaku. “Promosi ini tidak memenuhi peraturan kami dan kami akan menghapusnya.”

Selain hadiah giveaway palsu, channel Twitch militer ini sepertinya juga mengalami masalah yang karena berpotensi melanggar amandemen pertama setelah melarang penonton yang bertanya kepada perekrut tentang kejahatan perang tentara AS favorit mereka.

Sumber : The Verge

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More