Bungie Layangkan Gugatan 112 Miliar Pada Pelaku DMCA Palsu Destiny 2

Pada bulan Maret kemarin, para YouTuber Destiny 2 mendapati diri mereka terkena DMCA palsu, dan kini Bungie telah menemukan siapa pelakunya, yang kini mendapatkan gugatan sebesar 7,6 juta USD, atau sekitar 112,6 miliar Rupiah.

Sebuah gugatan telah dilayangkan oleh Bungie belum lama ini, yang mengklaim bahwa Nicholas Minor, seorang YouTuber yang memiliki nama Lord Nazo, bertanggung jawab untuk serangan DMCA palsu, yang diberikannya kepada sesama YouTuber lainnya setelah dirinya mendapatkan DMCA asli dari Bungie.

Disebutkan bahwa Minor telah mengirimkan pemberitahuan DMCA sebagai perwakilan Bungie sebanyak sembilan puluh enam kali. “Ia mengidentifikasi dirinya sendiri sebagai vendor ‘brand pelindung’ Bungie untuk membuat YouTube menyuruh para kreator yang tidak bersalah menghapus video Destiny 2 atau berhadapan dengan serangan hak cipta, menganggu komunitas pemain, streamer, dan penggemar Bungie.”

Selain itu disebutkan bahwa Lord Nazo terlibat dalam diskusi mengenai DMCA ini, yang pada saat itu masih dianggap berasal dari Bungie. Dan disebut oleh Bungie Minor memberikan informasi yang salah sehingga memberikan dampak pada reputasi dan ekonomi Bungie.

Minor sendiri awalnya mendapatkan DMCA asli dari Bungie setelah ia membagikan soundtrack untuk ekspansi Destiny, The Taken King pada channel YouTube miliknya. Minor tidak ingin menghapus video tersebut sehingga dihapus oleh YouTube di bulan Januari kemarin. Minor kemudian melakukan pendaftaran Gmail baru, yang di desain untuk mirip dengan alamat email dari CSC Global, ia kemudian mulai melakukan DMCA palsu kepada para kreator Destiny 2.

Bungie sendiri kini telah mengugat Minor dengan total 7,6 juta USD, dengan masing-masing tindakan yang ia lakukan dikenakan hukuman 150 ribu USD.

Sumber: IGN

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More