Epic Menuntut Apple, dan Google

Sang pembuat game battle royale Fortnite, Epic Games dikabarkan sedang menuntut Apple dan Google, setelah kedua perusahaan teknologi besar tersebut telah memblok game populer, yang memiliki ratusan juta pemain dari app store milik mereka.

Perusahaan yang berada di belakang app store Google dan iOS mengatakan bahwa mereka menghapus Fortnite karena sang developer, Epic Games, telah melanggat peraturan yang mereka berikan, dengan mengumukan sebuah jalan bagi para pemain membeli mata uang dalam game tanpa menggunakan sistem yang telah disediakan oleh Apple dan Google.

Semakin jelas bahwa tuntutan yang dilakukan Epic bukanlah keputusan yang langsung dibuat oleh perusahaan tersebut, dimana Epic menghadirkan berbagai macam keluhan yang ditulis sebanyak 60 halaman, dan salah satu pengacara yang terlibat adalah Christine Varney, yang menjalankan divisi antitrust dari Justice Departement selama pemerintahan Presiden Obama.

Kontroversi ini dimulai ketika Epic Game mengumumkan bahwa mereka akan menawarkan sebuah potongan harga sebesar 20% secara permanen pada mata uang Fortnite jika para pemain membelinya langsung dari Epic.

Pada blog yang di posting di situs Epic Games, Epic mengatakan bahwa para pemain tidak bisa mendapatkan diskon jika mereka membayar menggunakan Apple atau Google. Postingan tersebut menunjukan bagaimana App Store dan Play Store milik Apple dan Google mengambil potongan 30% dari penjualan di dalam aplikasi.

Beberapa jam kemudian, game Fortnite pun di depak dari App Store milik Apple, dan Epic merespon hal tersebut dengan menggugat Apple, dimana Epic mengatakan bahwa penghapusan Fortnite dari App Store milik Apple adalah sebuah contoh dimana Apple memperlihatkan kekuatannya dan menjaga monopoli yang perusahaan tersebut miliki di iOS. Tuntutan tersebut dilayangkan ke pengadilan distrik Amerika Serikat, dan meminta pemerintah untuk melarang tindakan Apple yang diduga sebagai anti persaingan, dan memberikan mandat kepada Apple untuk memulihakn persaingan.

Kemudian Google pun menendang Fortnite dari Play Store mereka, walau game tersebut masih bisa diinstal di Android melalui sumber lain. Setelah mengetahui hal tersebut Epic juga merespon dengan menuntut Google, dimana pada komplain yang diberikan Epic ia mengatakan bahwa Google menggunakan ukurannya untuk melakukan hal yang jahat kepada para kompetitor, innovator, pelanggan, dan para pengguna-nya dalam pasar yang dimonopoli, dimana komplain ini juga diajukan di pengadilan distrik Amerika Serikat.

Hal ini bukan pertama kalinya Epic memiliki hubungan yang antagonistik dengan kedua app store tersebut. Pada tahun 2018, Epic mengumumkan bahwa mereka tidak akan membawa Fortnite ke Play Store milik Google, dan meminta para pemain untuk mendownload game tersebut langsung dari website mereka.

Pada bulan April, Epic merilis Fortnite di Google Play Store, dua tahun setelah game tersebut hadir di iOS. Pada saat itu, Epic menjelaskan bahwa mereka melakukan tersebut karena software yang di download di luar Google Play beroperasi pada posisi yang kurang menguntungkan, dimana mendapatkan pop-up keamanan, dan berbagai batasan, Google mendeskripsikan bahwa software tersebut sebagai malware.

Sumber: CNN

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More