Six Days in Fallujah Tidak Bertujuan Untuk Membuat Komentar Politik Mengenai Perang Irak

Menurut Victura, publisher untuk game Six Days in Fallujah, game FPS militer yang baru-baru ini dihidupkan kembali yang didasarkan pada pertempuran nyata Perang Irak, tidak digunakan untuk “membuat komentar politik tentang apakah perang itu baik atau buruk.”

Peter Tamte, kepala publisher Six Days in Fallujah, Victura, berbicara kepada Polygon, setelah game tersebut diumumkan kembali akan dirilis pada tahun ini, dan menyatakan bahwa developer Highwire Games “tidak akan berhadapan dengan intrik politik yang menyebabkan konflik tituler.” Sebaliknya, fokus game ini adalah untuk “menimbulkan empati” bagi pasukan Amerika, pekerjaan mereka dalam membasi pemberontak di seluruh Fallujah, dan warga sipil yang terjebak di antaranya.

“Saya rasa orang yang memiliki akal sehat akan tidak setuju dengan hal itu,” ia mengatakan strategi narasi mereka ke Polygon. “Untuk kami sebagai sebuah tim, hal ini benar-benar untuk membantu para pemain mengerti kompleksitas dari pertempuran di tengah kota. Ini tentang pengalaman individu yang ada di sana karena keputusan politik. Dan kami ingin menunjukan bagai mana pilihan yang dibuat oleh pembuat kebijakan berpengaruh kepada keputusan yang dibuat oleh mereka yang ada di medan peperangan. Sama seperti mereka yang tidak bisa menebak keputusan yang dibuat oleh pembuat kebijakan, kami tidak ingin menciba untuk membuat komentar politik mengenai apakah peperangan itu sendiri baik atau buruk.”

ix Days in Fallujah bukanlah game pertama yang mencoba mengelak dari politik, karena developer dari The Division 2, Ubisoft Massive juga mengungkapkan bahwa mereka tidak ingin mengambil sikap dalam politik saat ini dan bahwa melakukan hal itu akan “buruk untuk bisnis.” Pendiri dan CEO Epic Games, Tim Sweeney juga berpendapat bahwa politik harus dihapus dari perusahaan game.

Selain itu, untuk membantu membuat Six Days in Fallujah seotentik mungkin, Tamte dan timnya mewawancarai para Marinir, dan tentara yang ikut berperang dalam perang tersebut. Interview ini dilakukan beberapa bulan setelah perang tersebut hingga akhir tahun kemarin.

Meski 90% cerita dari game ini akan mengikuti kisah yang diceritakan oleh militer Amerika, 10% sisanya akan menceritakan kisah dari para penduduk setempat. Developer Highwire Games bahkan meminta bantuan jurnalis Amerika di Irak untuk melakukan wawancara kepada penduduk setempat yang berhasil selamat dalam peperangan tersebut.

Sumber: IGN

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More