NetEase Gugat Blizzard Sebesar 650 Miliar Setelah Kesepakatan Lisensi Mereka Berakhir

Kerja sama antara dua perusahaan game untuk dapat mendistribusikan produk ke sebuah pasar yang sulit untuk dijangkau merupakan sebuah langkah yang tentunya cukup umum dan mudah ditemukan, terutama di pasar China, terutama mengingat regulasi yang ada seperti yang dilakukan oleh Blizzard yang menunjuk NetEase agar bisa mendistribusikan game-game mereka di sana. Namun, sayangnya butut dari hubungan kedua perusahaan ini kemungkinan akan berlanjut ke meja hijau, dengan NetEase gugat Blizzard.

Hal ini terjadi setelah Blizzard memutuskan untuk mengakhiri lisensi yang mereka berikan kepada NetEase. Dan perusahaan game China ini disebut melakukan gugatan kepada Blizzard dengan meminta ganti rugi sebesar 300 Yuan atau sekitar 650 miliar Rupiah untuk menutup biaya refund pada game dan juga layanan Blizzard yang sudah tutup. Tidak hanya itu, distributor game Blizzard satu-satunya di China ini juga meminta ganti rugi untuk merchandise yang belum terjual serta deposit yang diberikan untuk game-game yang belum dikembangkan.

NetEase blizzard
Karyawan NetEase Bongkar Patung World of Warcraft di Kantor Pusatnya

Sudah Kerja Sama Sejak 2008

NetEase dan Blizzard telah menjalin kerja sama lisensi sejak tahun 2008, memungkinkan NetEase untuk mendistribusikan game-game populer Blizzard di China, seperti World of Warcraft, Hearthstone, Overwatch, dan Diablo 3. Namun kerja sama ini berakhir pada bulan Januari lalu, ketika Activision Blizzard memutuskan untuk menarik game-game mereka dari negeri tirai bambu ini. Tentunya langkah ini telah membuat para gamer di sana tidak bisa memainkan game-game dari Blizzard lagi.

Bagaimana menurut kalian? Apakah keadaan antara kedua perusahaan ini akan semakin memburuk? Dan untuk berita seputar dunia game lainnya bisa kalian dapatkan di YouTube, Instagram dan situs Share Button.

 

Sumber: VGC

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More