Dev. Call of Duty Kritik Permintaan Maaf Activision Atas Vanguard dan Warzone

Selagi pembuat game Call of Duty terbaru tengah meminta maaf kepada para gamer mengenai keadaan Vanguard dan Warzone, setidaknya terdapat seorang developer yang memberikan pendapatnya mengenai tindakan yang diambil oleh Activision Blizzard. Menariknya, sang developer ini mengkritik pendekatan yang dilakukan oleh perusahaan kepada karyawannya, yang menyebut bahwa hal tersebut menjadi alasan mengapa game tersebut dibawah standar.

Activision Blizzard sendiri memiliki beberapa kontroversi yang terungkap tahun lalu, termasuk berbagai gugatan yang dilangkan ke pembuat Call of Duty tersebut mengenai cara mereka menangani tempat kerja yang toxic. Selain itu, juga terdapat beberapa kontroversi atas kualitas dari game Call of Duty: Vanguard, dan Call of Duty: Warzone, dimana para pemain menemukan berbagai glitch dan bug. Minggu kemarin, pihak studio mengeluarkan sebuah permintaan maaf melalui media sosial yang menjanjikan perbaikan, namun sebuah respon dari staff penjamin kualitas perusahaan tersebut menarik perhatian.

https://twitter.com/RebelComicNerd/status/1482440456701100032?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1482440456701100032%7Ctwgr%5E%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fgamerant.com%2Fcall-of-duty-developer-criticism-activision-vanguard-warzone-apology%2F

Salah satu kontroversi yang menyerang perusahaan tersebut adalah kritik dari karyawannya mengenai perilaku perusahaan, termasuk bagaimana cara mereka melakukan pemecatan karyawan Raven Software. Kate Anderson memberikan respon mengenai permintaan maaf tersebut, dengan nada skeptis. Ia menambahkan bahwa pihak perusahaan telah mengirimkan email yang mirip kepada para karyawan selama beberapa bulan terakhir tanpa adanya tindakan yang nyata.

Anderson menambahkan, bahwa meski terdapat sejumlah karyawan Activision Blizzard yang meninggalkan perusahaan belakangan ini, perusahaan menolak untuk berbicara kepada karyawan yang yang masih bertahan. Ia menambahkan bahwa keadaan game tersebut merupakan hasil dari tindakan yang dilakukan oleh Activision Blizzard.

Sumber: Gamerant

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More