Grup Investasi Activision Blizzard Tidak Suka Dengan Respon Perusahaan

Activision Blizzard merupakan sebuah studio yang bertanggung jawab atas game-game ikonik di sejarah industri game, seperti franchise Call of Duty, dan World of Warcraft. Namun, kisah dari studio belakangan ini mengungkap bahwa studio ini memiliki lingkungan kerja yan toxic.

Pada awalnya, perusahaan mencoba untuk mengecilkan tuduhan yang dilayangkan kepada mereka, namun hanya menyebabkan terdapat lebih banyak keresahan para karyawan, dan menyebabkan banyak orang yang keluar. Dalam merespon hal ini, CEO Activision Blizzard, Bobby Kotick merilis sebuah email yang ditujukan kepada para karyawan perusahaan yang menguraikan bagaimana perusahaan berencana untuk membuat perubahan, dan menyingkirkan “budaya frat boy” dari tempat kerja.

Sayangnya, untuk Activision Blizzard, sejumlah anggota dari salah satu grup investasi perusahaan, tidak menganggap respon tersebut memuaskan. Eksekutif SOC, Dieter Waizeneggar menyatakan bahwa respon tersebut tidak cukup detail untuk ditujukan kepada permasalahan jangka panjang mengenai ekuitas, inklusi, dan manajemen sumber daya manusia yang telah lama mengganggu Activision Blizzard.

Dalam sebuah surat yang ditulis oleh Waizeneggar yang ditujukan kepada reporter dari Axios, Waizeneggar meminta seorang director wanita untuk diletakan pada jajaran director untuk Activison Blizzard pada akhir tahun 2021. Tujuannya adalah membuat keseimbangan gender di jajaran petinggi sampai tahun 2025. Selain itu Waizeneggar menginginkan bonus di cabut bagi para eksekutif yang memiliki sejarah perilaku menindas. Waizeneggar juga percata bahwa perusahaan seharusnya menghilangkan bonus untuk 2021, dan menggunakan uang tersebut untuk mencapai tujuan di masa depan, dan membuat sebuah program Equity Review.

Selain itu, SOC juga menyatakan bahwa pihak perusahaan telah berpihak dengan ABK Workers Alliance, sebuah koalisi yang dibuat oleh para karyawan Activision Blizzard, dalam menolak pilihan auditor Activision Blizzard untuk gugatan tersebut. Sebaliknya Activision Blizzard memilih firma hukum institut bernama WilmerHale, yang dalam surat Waizeneggar memiliki sejarah membela orang kaya, dan tidak menunjukan upaya nyata untuk memperbaiki kesalahan di perusahaan tempatnya bekerja Waizeneggar juga percaya bahwa penyelidik utama untuk kasus tersebut tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam menangani investigasi pelecehan dan kekerasan di tempat kerja.

Sumber: Gamerant

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More